KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “Mengenal Penyakit Stroke”.
Makalah ini berisikan tentang informasi
tentang penyakit stroke, dimana terdapat jenis-jenis stroke, apa yang menjadi
penyebab, cara menangani dan beberapa tips menghindari stroke.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Yogyakarta,
Januari 2013
Isna Nur Rahayu
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ........................................................................................... i
KATA
PENGANTAR
......................................................................................... ii
DAFTAR ISI
...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULAUAN...................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah
........................................................................ 1
B. Identifikasai Masalah
............................................................................. 2
C. Pembatasan Masalah
.............................................................................. 2
D. Rumusan Masalah ...................................................................................
2
E. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II
KAJIAN TEORI ................................................................................... 3
A. Pengertian Penyakit
............................................................................ 3
B. Pengertian Penyakit Menurut Beberapa Ahli
................................... 3
C. Pengertian Penyakit Stroke Secara Umum
........................................
4
BAB III PEMBAHASAN
A. Memahami Stroke
................................................................................ 5
B. Penyebab Stroke ................................................................................... 7
C. Jenis Stroke
........................................................................................... 8
D. Faktor Risiko Stroke
.......................................................................... 11
E. Gejala-gejala Stroke
........................................................................... 13
F. Cara Menangani Stroke
..................................................................... 15
BAB 1V
PENUTUP ........................................................................................... 25
KESIMPULAN
.................................................................................................. 25
DAFTAR
PUSTKA ........................................................................................... 26
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Di dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, begitu pepatah mengatakan. Tubuh
manusia sama halnya dengan fisik, yang bisa terlihat oleh mata. Tubuh sangat
penting untuk melakukan sesuatu yang bersifat nyata seperti melakukan aktivitas
sehari-hari. Dengan tubuh yang sehat, manusia bisa melakukan semua kegiatan
atau hal yang diinginkannya. Namun tubuh juga tidak selalu sehat, dimana ada
saat tubuh itu lemah, membutuhkan energi yang cukup, berhenti melakukan
aktivitas seperti istirahat atau tidur. Kita sebaiknya menjaga tubuh agar tetap
seimbang, mampu membagi waktu agar tidak memaksakan tubuh untuk selalu
beraktivitas. Jika tidak bisa menjaganya dengan baik, tubuh akan mudah terkena
dampak dari luar yang tidak kita ketahui penyebab sebelumnya dan akhirnya dapat
menimbulkan sakit.
Perlu kita
ketahui, tubuh yang terlihat sehat, tidak selalu di dalamnya sehat juga, ada
faktor-faktor yang menyebabkan tubuh itu terdapat sesuatu yang mebuat kita
merasa tidak nyaman, merasa sakit dan kita tidak menginginkannya itu terjadi
yang dinamakan penyakit. Penyakit di dalam tubuh manusia bermacam-macam dan ada
faktor yang menyebabkan penyakit itu ada seperti daya tahan tubuh itu sendiri,
tubuh tidak mampu menahan atau menolak biologis dari luar yang tidak diinginkan
oleh tubuh, ada juga faktor lain yaitu faktor genetika atau keturunan, misalnya
jika ada seseorang yang terkena penyakit stroke kemungkinan besar keturunan
anak atau cucunya bisa terkena penyakit stroke juga.
Pada
penyakit stroke ini banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya penyakit stroke
selain faktor keturunan, yaitu akibat pola dan gaya hidup yang tidak sehat,
seperti halnya merokok, makan yang berlebihan yang dapat menimbulkan obesitas
atau kegemukan, makan atau minum yang gulanya tidak terkendali menyebabkan
penyakit diabetes atau yang disebut kencing manis juga ada faktor emosional
yang dapat menyebabkan hipertensi yang menjadi salah satu penyebab penyakit
stroke.
Dengan
berbagai faktor yang menyebabkan penyakit stroke itu ada, kita tidak perlu
cemas, karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
maju kita dapat mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit tersebut dan cara
menangani jika sudah terkena dampak dari penyakit tersebut. 1
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut.
1. Tubuh tidak
selalu sehat, ada kalanya tubuh itu lemah
2. Di dalam
tubuh, ada sesuatu yang menyebabkan kita merasa tidak nyaman dan kita tidak
menginginkannya yaitu penyakit
3. Faktor-faktor
yang menyebabkan penyakit itu ada
4. Penyakit
keturunan yang biasa orang jumpai di kehidupan masyarakat
5. Mengenal
penyakit stroke dan cara menanganinya
C. Pembatasan
Masalah
Mengingat
pada latar belakang dapat diidentifikasi berbagai masalah, maka perlu adanya
pembatasan masalah pada makalah ini. Hal tersebut bertujuan agar permasalahan
dapat dibahas dan kaji fokus dan terperinci. Oleh karena itu penulis hanya akan
fokus membahas dan mengkaji permasalahan “Mengenal Penyakit Stroke dan Cara
Menanganinya”.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Mengenal Penyakit
Stroke dan Cara Menanganinya”.
E.
Tujuan
Makalah ini
di susun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang penyakit stroke
agar dapat mengenalinya dan cara menangani penyakit stroke.
F.
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat
memberi manfaat khususnya memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai penyakit
stroke dan cara menanganinya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian
Penyakit
Berbicara tentang
pengertian penyakit tak terlepas dari pemahaman tentang penyakit itu sendiri,
karena dengan memiliki dasar pemikiran yang kuat tentang konsep penyakit akan
berpengaruh pada upaya dalam peningkatan mutu kesehatan dalam masyarakat.
Kesenjangan
antara konsep penyakit yang dipahami oleh praktisi kesehatan dengan masyarakat
umum inilah yang berperan dan sering menyebabkan gagalnya upaya dan peningkatan
mutu kesehatan dalam masyarakat.
Berbagai
literatur dapat kita temui tentang pengertian dan definisi penyakit, menurut
ensiklopedia bebas wikipedia pengertian penyakit adalah suatu keadaan tidak
normal pada badan maupun pikiran sehingga menyebabkan ketidaknyaman,
kelainan/disfungsi pada seseorang dimana klasifikasi penyakit itu dapat
dibedakan antara penyakit menular ataupun tidak menular tergantung apa
penyebabnya dan bagaimana penyebarannya.
B.
Pengertian
Penyakit Menurut Beberapa Ahli
Berikut ini
adalah pengertian dan definisi penyakit dari para pakar dan praktisi kesehatan:
§ Penyakit
adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki dua sifat dari kriteria ini: agen
atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat
diidentifikasi atau perubahan anatomi yang konsisten (Khatleen Meehan Arias)
§ Penyakit
adalah suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan
jiwa (dr. Beat Jacob)
§ Penyakit
adalah dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga
berada dalam keadaan tidak normal. (Thomas Timmreck)
§ Penyakit
ialah perihal kehadiran seperangkat respons tubuh yang abnormal terhadap agen,
dimana manusia mempunyai toleransi sidikit atau tidak toleransi (Ellizabeth J.
Crown)
§ Penyakit
adalah fungsi dari kekuatan agens penyebaba dan daya tahan tubuh manusia.
(George Picket & John J. Hanlon)
3
§ Penyakit
ialah keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan
bagian badan (Azizan Haji Bahharudin)
§ Definisi
penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme yang bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada
fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh. (DR Eko Dudiarto)
§ Pengertian
Penyakit adalah suatu proses alami yang harus kita hadapi bukan untuk kita
musuhi. (Munadjad Iskandar)
C.
Pengertian
Penyakit Stroke Secara Umum
Apa yang terlintas di benak anda saat mendengar
kata stroke ? Seseorang yang berbaring lemah dan tidak mampu bergerak sedikit
pun? Ataupun penyakit yang mematikan dan penderitanya tidak mempunyai harapan
untuk sembuh? Stroke memang momok bagi banyak orang. Penyakit ini sangat mudah
ditemui di masyarakat. Mmungkin salah
satu keluarga, kerabat, teman anda pernah mengalaminya? Stroke adalah gangguan
fungsi otak yang terjadi dengan cepat (tiba-tiba) dan berlangsung lebih dari 24
jam karena gangguan suplai darah ke otak. Dalam jaringan otak, kekurangan
aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel otak.
Stroke (Bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular
accident, CVA) adalah suatu kondisi yang
terjadi ketika pasokan darah ke otak tiba-tiba terganggu. Stroke adalah
penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di
Eropa (Jouch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami
kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan maupun kemampuan
bicaranya. Beberapa tahun terakhir ini makin populer serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan
istilah yang sudah dikenal luas,
“serangan jantung”.
4
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Memahami Stroke
Sekitar
28,5% penderita stroke di Indonesia meninggal dunia. Penelitian menunjukkan,
stroke menyerang pria 30% lebih tinggi katimbang wanita.Ya mungkin itu menurut
anda adalah penyakit yang di alami oleh orang tua, akan tetapi fakta di Amerika
Serikat sekitar 15 ribu pria di bawah usia 45 tahun yang terkena stroke.
Stroke
adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya
suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati
dantidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident).
Orang awam
cenderung menganggap stroke sebagai penyakit. Sebaliknya, para dokter justru
menyebutnya sebagai gejala klinis yang muncul akibat pembuluh darah jantung (cardiovascular) yang bermasalah,penyakit
jantung,atau keduanya secara bersamaan.
Stroke
merupakan manifestasi gangguan saraf umum,yang timbul secara mendadak dalam
waktu yang singkat,yang diakibatkan gangguan aliran darah ke otak mengalami
penyumbatan (ischemic stroke) atau
perdarahan(hemmorhagic stroke). Dengan
kata lain, menurut cara terjadinya, ungkap Prof. Dr. Jusuf Misbach, SpS (K),
ada dua macam stroke yakni stroke iskemik dan stoke hemorhagik.
Dengan
pengertian yang lebih terperinci,stroke bisa muncul bila sel-sel darah merah
tidak sampai ke jaringan otak ketika pembuluh darah otak menjadi tersumbat(ischemic stroke) atau pecah(hemmorhagic stroke). Secara sederhana, stroke
terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat bergantung pada
pasokan darah yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri(pembuluh
nadi).
Penghambatan
aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai
menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Semakin lama penghambatan itu terjadi,
efeknya akan semakin parah dan semakin sulit untuk dipulihkan. Oleh sebab itu,
tindakan yang cepat dalam mencegah dan mengatasi stroke sangat menentukan
kesembuhan atau pemulihan kesehatan para penderita stroke.
5
Penyempitanm
pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan asupan nutrisi
ke otak akan berkurang.
Selain itu, endapan zat-zat lemak
tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat
dapat menyumbat aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak otak kekurangan
oksigen dan nutrisi.
Stroke termasuk
penyakit serebrovasculer (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah
dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala
defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak
dan bukan oleh yang lain dari itu
Kasus stroke meningkat di
negara maju seperti Amerika, dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data
statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000
kasus stroke baru di Amerika. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada 1 orang Amerika yang terkena
serangan stroke.
Namun fakta yang mencenangkan
adalah stroke tidak hanya memonopoli orang yang sudah tua, namun juga bisa
menimpa manusia yang yang masih tergolong usia produktif. Hal itu terjadi
karena berbagai perubahan gaya hidup dan pola makan yang semakin instan dan
tidak mengindahkan masalah kesehatan dari akibat perilaku dan gaya hidup serta
pola makan yang dilakukan.
Hal ini juga
diakui oleh Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Laksamana TNI (Pur)
Sudomo. Menurutnya, penyakit stroke bisa menyerang siapa saja tanpa memandang
jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi. Dalam daswarsa terakhir ini, sesuai
dengan pengamatan dan peninjauan Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) di
rumahsakit maupun yang berada dalam masyarakat, terdapat kecenderungan
meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia. Kecenderungannya menyerang
generasi muda yang masih produktif. Ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat
produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.
Tidak dapat
dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik
dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang
melanda seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Di
Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung
dan kanker. Bahkan menurut survei tahun 2004, stroke merupakan nomer satu di RS
Pemerintah di seluruh penjuru di Indonesia.
6
Diperkirakan
ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganaya
bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan
sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami
gangguan fungsional berat yang
mengharuskan penderita terus menerus di tempat tidur.
Namun,
dengan berbagai keberhasilan dan kemajuan di bidang sosial ekonomi, serta
perbaikan di bidang pangan, usia harapan hidup bagi para penderita stoke dan
juga upaya penyembuhannya bisa di tingkatkan. Hal ini tentu menjadi sebuaah
angin segar, namun hal itu menuntut adanya sebuah kedisiplinan dan pengetahuan
mendalam tentang stroke bagi setiap orang yang mengalaminya sebagai upaya
pencegahan. Karena bagaimana pun, pola hidup yang tidak sehat dan juga gaya hidup
yang serba instan telah membawa bom waktu bagi badan yang suatu saat bisa
meledak dan kemudian berjangkitlah berbagai penyakit seperti stroke ini.
B.
Penyebab
Stroke
Seperti yang
sudah disinggung di atas, stroke terjadi karena adanya penghambatan atau penyumbatan
aliran sel-sel darah merah yang menuju ke jaringan otak, sehingga pembuluh
darah otak menjadi tersumbat (ischemic
stroke) atau pecah
(haemorhagic stroke). Secara sederhana, stroke
terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat tergantung pada
pasokan darah yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri(pembuluh
nadi).
Asupan
oksigen dan nutrisi akan dibawa oleh darah yang mengalir dalam
pembuluh-pembuluh darah menuju sel-sel otak. Apabila aliran darah atau aliran
oksigen dan nutrisi itu terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat
terjadi stroke. Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan
aliran darah dan asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan
zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah
ke otak sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Itulah yang
menjadi penyebab mendasar bagi terciptanya stroke.
Selain itu,
hipertensi juga dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding
pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah
menjadi lemah dan pembuluh darah akan mudah pecah. Haemorhagic stroke dapat juga terjadi pada
mereka yang tidak pada penderita
hipertensi. 7
Pada kasus
seperti itu, biasanya pembuluh darah akan pecah akibat lonjakan tekanan darah
yang secara tiba-tiba, misalnya karena konsumsi makanan ataupun faktor
emosional.
Pecahnya
pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah
tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan
akhirnya mati.
Darah yang keluar dari pembuluh darah yang
pecah juga dapat merusak sel-sel otak yang berada disekitarnya. Walaupun
terjadinya lebih jarang dibandingkan dengan ischemic
stroke, yaitu
hanya sekitar 20% dari total kasus stroke, namun haemorrhagic stroke memiliki tingkat bahaya yang lebih serius
dibandingkan dengan ischemic stroke.
Namun,
stroke juga bisa disebabkan turunan atau diturunkan secara genetik, dan itu
berarti bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Denagn demikian, ada
kemungkinan seseorang yang terkena penyakit stroke akan meningkat jika ada
kakak atau adik yang menderita penyakit yang disebabkan oleh sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah otak itu.
Ahli syaraf
di Lampung, dr. Ruth Mariva, Sp.S, menjelaskan bahwa penyakit stroke dapat
diturunkan secara genetik melelui “autosomal dominan” akibat mutasi gen pada
kromosom 19 yang dikenal dengan penyakit CADASIL(Cerebral Autosomal
Arteriopathy with Subcortical Infarcts and Leukoencephalopathy). Menurutnya,
kelainan terjadi pada dinding pembuluh darah kecil, terutama di otak yang sudah
terjadi sejak usia dewasa.
C.
Jenis Stroke
Stroke
dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik (ischemic stroke) maupun stroke hemorhagik (haemorrhagic stroke). Pada stroke iskemik, aliran
darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh
darah ke otak.Hampir sebagian pasien atau sekitar 83% mengalami stroke jenis ini.
Pada stroke
hemorhagik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal
dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan kemudian merusaknya.
Hampir 70% kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
8
Pada stroke
iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang
menuju ke otak. Darah ke otak di suplai oleh dua arteria karotis interna dan
dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta
jantung.
Suatu
ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis
sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini saagat serius
karena setia pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan
darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding
arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh
darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta pencabangannya bisa juga
tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya
dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli= sumbatan, serebral=
pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru
menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan
irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak
jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang
yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam
sebuah arteri.
Stroke juga
bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan
pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan infetamin)
juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Penurunan
tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke
otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika
tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika
seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau
peembedahan, serangan jantung, atau irama jantung yang abnormal.
Untuk lebih
jelasnya, berikut berbagai jenis stroke, yang biasa terjadi pada orang dewasa :
·
Thrombotic Stroke, yang
terjadi bila ada bekuan darah (thrombus) yang terbentuk di dalam arteri dan
menghambat aliran darah ke otak.
·
Embolic stroke, terjadi
bila ada sebuah bekuan darah atau sebagian dari plaque, yang terbentuk dalam pembuluh darah laindi tubuh, kemudian terpecah
dan mengalir ke pembuluh darah otak.
9
Pecahan ini yang akhirnya menyumbat sebuah
arteri di dalam otak. Berikut ini kondisi pembuluh darah ke otak akibat embolic stroke.
§ Lacunar Stroke, yang disebabkan adanya blokade
atau sumbatan pada beberapa pembuluh darah kecil di dalam otak
§ Cerebral Haemorrhage, yang terjadi bila arteri di otak
pecah yang menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah. Stroke jenis ini
tidak ditandai dengan gejala awal (karena terjadi secara tiba-tiba). Biasanya
terjadi akibat tekanan darah yang tinggi. Dapat juga terjadi karena adanya
kelainan bawaan pada pembuluh darah.
Dari
beberapa jenis stroke diatas, ada juga stroke yang agak ringan, yaitu:
·
TIA (Transient
Ischemic Attack). Ini adalah stroke yaang ringan, berupa serangan
iskemik sepintas
·
RIND (Reversible
Ischemic Neurologic Deficit). Stroke ini adalah jenis stroke ringan
berupa gangguan saraf oleh iskemik yang dapat pulih dan gejalanya dapat sembuh
sempurna dalam waktu 24 jam.
·
Stroke Non-Haemorrhagic (Stroke
tanpa pendarahan). Jenis stroke ini merupakan stroke infark iskemik, yang
terjadi karena aliran darah berkurang atau terhenti pada sebagiandaerah otak.
Biasanya penderita masih sadar.
·
Stroke Haemorrhagic
(Strok
dengan pendarahann). Stroke ini adalah jenis stroke yang terjadi pendarahan
karena dinding pembuluh darah di otak robek. Biasanya kesadaran penderita
menurun.
Kebutuhan
otak terhadap oksigen adalah 20% dari kebutuhan seluruh tubuh, walaupun berat
otak hanya 2,5% dari berat badan. Oksigen ini diperoleh dari darah sehingga
otak sangat tergantung pada kelancaran darah. Bila jatah oksigen terputus 8-10
detik akan terjadi gangguan fungsi otak. Bila lebih dari 6-8 menit akan terjadi
lesi/jejas atau kerusakan pada sebagian otak yang tak pulih kembali (irreversible).
Faktor yang mempengaruhi darah di otak:
·
Keadaan pembuluh darah arteri
·
Keadaan darah (kekentalan, anemia)
·
Keadaan jantung
Dari
beberapa jenis stroke di atas, yang perlu diperhatikan adalah bahwa meski
jenisnya ringan, namun hal itu bisa membahayakan jiwa penderitanya.
10
D.
Faktor
Risiko Stroke
Seperti
Seperti yang di jelaskan di atas, stroke erat kaitannya dengan gangguan
pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak.
Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan
penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena.
Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia),
berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi) di
kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.
Segala
gangguan tersebut yang menjadi penyebab terjadi stroke bisa disebabkan karena
berbagai hal. Berbagai hal atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah
stroke itulah yang disebut dengan Faktor Resiko Stroke. Faktor resiko stroke
itu terdiri atas dua hal, yang pertama adalah faktor resiko mayor dan kedua
adalah faktor resiko minor.
Faktor
risiko mayor (faktor dominan) biasanya merupakan penyakit dan gangguan lain
yang memang sudah bersarang di tubuh penderita stroke Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut
·
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
·
Penyakit jantung
·
Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis
(gejala-gejala pengerasan pembuluh darah), gangguan pembuluh darah koroner,
gangguan pembuluh darah karotis, klaukadasio intermiten (nyeri yang hilang
timbul), denyut nadi perifer tidak ada, dan lain-lain.
·
Diabetis Melitus (kencing manis)
·
Polisetemia (banyak sel-sel darah)
·
Pernah terserang stroke.
·
Hiperlipidemia (Peninggian kadar lipid dalam darah)
·
Tingginya sel darah merah
·
Gangguan pembuluh darah
·
Penyakit pada katup jantung atau otot jantung yang
disebut endocarditis
·
Mengerasnya pembuluh arteri (aterosklerosis, atau
penumpukan kolesterol atau penumpukan kolesterol pada dinding arteri)
·
Ketidaknormalan irama jantung seperti atrial fibrilation
11
Ada pun faktor
resiko minor adalah faktor yang biasanya terjadi karena faktor gaya hidup dan
pola makan penderita yang tidak memperhatikan berbagai akibat negattif dari
pola dan gaya hidup tersebut. Namun selain itu, faktor budaya dan lingkungan
juga menjadi faktor risiko minor ini. Faktor risiko minor itu antaralain:
·
Kadar lemak darah yang tinggi
·
Hematrokit tinggi
·
Merokok
·
Kegemukan
· Kadar asam
urat tinggi
· Kurang gerak
badan/olahraga
· Fibrinogen
tinggi
· Penyalahgunaan
obat-obatan (narkoba)
Selain
risiko mayor dan minor di atas, ada juga faktor lain yang bisa mengakibatkan
kemungkinan serangan stroke, misalnya penyakit sifilis, malaria otak, penyakit
darah yang menyebabkan kekentalan darah meningka, dan lai-lain.
Namun, pada
penemuan mutakhir, ada juga faktor risikobaru, yaitu perubahan endogen.
Tingginya tingkat infeksi di Indonesia menyebabkan perubahan jaringan dalam
tubuh yang bisa mendorong timbulnya stroke.
Bahkan
riwayat keluarga juga berperan penting dalam menyebarkan stroke. Seperti halnya
riwayat penyakit dalam keluarga yang menjadi salah satu faktor risiko untuk
penyakit-penyakit tertentu seperti kencing manis, asma, hipertensi, dan
sebagainya, maka stroke juga berpotensi bisa diakibatkan oleh faktor keluarga.
Seorang wanita muda bila dalam keluarganya, baik orangtua maupun saudaranya ada
yang menderita stroke, maka akan meningkatkan risikonya untuk mengalami stroke.
Demikian
yang terlihat dari penelitian pada lebih dari 500 wanita, yang berusia antara
18 hingga 44 tahun, yang risikonya untuk menderita stroke iskemik meningkat
hampir dua kali lipat dengan adanya riwayat hidup yang menderita stroke.Dengan
penelitian ini terlihat bahwa riwayat stroke pada keluarga, ternyata menjadi
faktor risiko penting untuk mengalami
stroke.
Stroke
merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi dengan cepat, yang dapat
berakibat pada kelumpuhan (cacat) dan bahkan kemaatian. Pencegahan merupakan
cara utama dengan menekan faktor-faktor risiko penyebabnya. 12
E.
Gejala-gejala
Stroke
Sebagian
kasus stroke bisa terjadi secara mendadak, sangat cepat, dan menyebabkan
kerusakan jaringan otak dalm beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke
menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah
luasnya jaringan otak yang mati(stroke in evolution).
Perkembangan penyakit biasanya
(tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan
jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala
stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.
Membaca isyarat stroke dapat
dilakukan dengan mengamati bebrapa gejala stroke berikut.
·
Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau
salah satu sisi tubuh.
·
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
·
Penglihatan ganda.
·
Pusing.
·
Bicara tidak jelas (rero)
·
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang
tepat.
·
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
·
Pergerakan yang tidak biasa.
·
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
·
Ketidak keseimbangan dan terjatuh.
·
Pingsan.
Kelainan
neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih
luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu,
stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmamppuan untuk mengendalikan emosi.
Stroke juga bisa menyebabkan edema
atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat
terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan
memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah
luas.
Gejala-gejala serangan stroke pada
seseorang dapat dikenali antara lain: tiba-tiba lemah (lumpuh) pada satu sisi
tubuh (sisi kiri atau kanan); rasa baal dan kesemutan pada satu sisi tubuh;pandangan
gelap; bila melihat ada bayangan
13
(melihat
dobel); tiba-tiba tidak dapat atau lancar berbicara; pelo; mulut jadi mengot
(miring ke kiri atau kana); tiba-tiba perasaan mau jatuh saat akan berjalan;
kadang-kadang disertai pusing terasa berputar,mual-mual dan muntah, sakit
kepala, atau kesadaran tiba-tiba menurun. Gejal-gejala tersebut dapat ditemukan
salah satu saja atau bisa muncul beberapa gejala sekaligus, tergantung berat
dan letak dan lesi pada otak orang tersebut.
Gejala-gejala yang disebutkan di
atas bisa muncul tiba-tiba saat sedang santai (menonton atau sedang mengobrol)
atau ketika melakukan aktivitas (olahraga, bekerja di kantor atau di lapangan)
atau ketika bangun tidur.
Sebagai
contoh: Saat bangun tidur, hendak ke kamar mandi, tiba-tiba terjatuh tanpa ada
yang menghalangi atau tersandung oleh sesuatu. Bila mash sadar, sesaat kemudian
sadar kalau sebelah kakinya sulit digerakkan, begitu pun sebelah lengannya pada
sisi yang sama sulit diangkat. Mungkin bicaranya pelo, mulut jadi mengot,
kadang-kadang muntah dan mengeluh pusing atau sakit kepala, bahkan bisa menjadi
pingsan atau mengorok.
Contoh lain misalnya sedang
menonton, tiba-tiba bicara jadi berubah, jadi cedel atau pelo, kadang-kadang
tungkai dan lengan satu sisi yang sama jadi lemah dan sulit digerakkan. Jadi
hal ini terjadi, sebaiknya secepatnya ke pelayanan kesehatan terdekat untuk
menerima pertolongan pertama, agar serangan stroke ini dapat ditangani
seceaptnya dan tidak menjadi lebih buruk lagi.
Namun,
gejala-gejala stroke di atas bervariasi dan itu tergantung pada bagian otak
yang terserang serta beberapa luas kerusakan lainnya. Gejala awal sebelum
terjadi stroke yang sebenarnya disebut Transient Ischemic Attack (TIA). TIA terjadi bila suplai darah ke otak
berkurang untuk waktu yang singkat yang hanya menyebabkan kerusakan sementar.
TIA kadang sering disebut ministroke karena gejalanya sama dengan stroke tetapi
gejala hilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
Segera
hubung sarana kesehatan terdekat bila melihat atau mengalami gejala-gejala
tersebut. Penanganan yang lebih dini
akan lebih efektif, karena setiap detik sangat berharga.
Banyak
kondisi-kondisi lain yang menyerupai sroke, misalnya serangan jantung,
kerusakan otak karena benturan di kepala serta epilepsi harus bisa membedakan.
14
F.
Cara
menangani Stroke
1. Pertolongan
Pertama pada Stroke
Mencegah
lebih baik daripada mengobati. Meskipun demikian, bila seseorang mengalami
gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas,inilah beberapa tips yang
barangkali dapat menolong penderita sebelum samapai ke rumah sakit terdekat :
a. Bila
penderita pingsan, atau mengorok, segera bawa ke rumah sakit terdekat. Saat
dibawa ke rumah sakit, perhatikan jalan nafas penderita agar tetap lancar.
Misalnya, bila mulut atau hidung penderita mengeluarkan busa, segera
dibersihkan. Kadang-kadang penderita muntah. Segera sisa muntahannya
dibersihkan dari mulut maupun hidungnya, sambil posisi tubuh berbaring tubuhnya
dibuat miring. Hal ini penting untuk menghindarkan agar sisa muntahannya tidak
masuk ke jalan napas yang dapat mengakibatkan komplikasi infeksi saluran nafas
bahkan dapat menyumbat jalan nafas sehingga menyebabkan kematian.
b. Hindari
memberi minuman atau makanan pada penderita yang pingsan, atau kesadarannya
tampak menurun dibanding dengan orang normal. Hal ini untuk mencegah air atau
makanan yang diberi tidak mengganggu jalan nafas penderita tersebut.
c. Bila
penderita mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di sebutkan di
atas, namun penderit tetap sadar, penderita sebaiknya tetap dibawa ke rumah
sakit. Agak berbeda dengan penderita yang tidak sadar dapat dibawa dalam posisi
atau berbaring, tergantung kenyamanan
penderita.
d. Sebaiknya
tidak panik bila menemukan seseorang terserang stroke. Bila serangan stroke
cepat ditangani,kemungkinan hasilnya akan lebih baik daripada kita panik dan
akhirnya tidak melakukan apa-apa.
Orang yang mendapat serangan stroke, seluruh darah di tubuhnya akan
mengalir dengan sangat kencang menuku pembuluh darah di otak. Apabila
pertolongan diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak
tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera
pecah sedikit demi sedikit.
Dalam menghadapi situasi demikian janganlah panik dan tetaplah tenang.
Langkah-langkah yang dapat diambil adalah membetulkan posisi penderita.
Penderita stroke biasanya dalam keadaan tidak sadarkan diri,
15
oleh
karenanya segera baringkan penderita stroke dengan posisi kepala
dibaringkan
kekiri. Hal ini sudah di jelaskan yaitu untuk mengantisipsasi jika penderita
stroke muntah-muntah, sehingga dengan mengatur posisi kepala penderita miring
ke kiri akan menghindarkan kemungkinan muntahan penderita masuk paru-paru.
Pada stroke perdarahan, tujuan operasi
bersifat penyelamatan jiwa, yaitu dilakukan dekompresasi (tindakan untuk
mengurangi tekanan pada rongga otak), sedangkan untuk yang belum
bermanifestasi, operasi bertujuan untuk mencegah
stroke
melalui tindakan yang sesuai anatara lain kliping (pemangkasan) anueresima,
reseksi
(pemotongan) malformasi vaskuler, maupun endarterektomi (pembedahan) pembuluh
nadi yang menyempit.
Untuk mengatasi stroke akibat penyempitan pembuluh nadi di leher selain
enderterekomi, bisa dilakukan dengan pemasangan stent, (semacam cincin yang di pasang di pembuluh nadi). Pemasangan stent ini lebih bersahabat, karena tidak invasif,
lebih sedikit trauma dan tidak terlalu menyakitkan, sederhana, cepat, tidak
perlu anastesi umum, risiko lebih kecil serta luka operasi relatif kecil.
Pemasangan stent untuk
pembuluh nadi diperuntukkan bagi mereka yang beresiko tinggi untuk operasi
endarterektomi, usia lanjut, ada penyumbatan pembuluh nadi leher kontralateral
(pada posisi bertentangan) atau pasien yang mengalami penyempitan kembali
pembuluh nadi leher yang perna dioperasi.
Biasanaya stroke hemorrhagic lebih berat kondisinya dibandingkan dengan
stroke infark/iskemik. Penangan pertama tergantung pada kondisi pertama kali
kita temukan pada penderita. Bila penderita sudah didapatkan dalam kondisi
tidaka sadar bahkan sudah mendengkur, maka tindakan pertama yang dilakukan:
a. Cek
kesadaran, jika tidak sadar hubungi RS terdekat
b. Cek jalan
nafas, bila sudah muncul dengkuran, segera terlentangkan penderita dan kepala
didongokkan (teknik angkat dagu dengan dahi) atau leher diganjal bantal kecil
dan sejenisnya.
c. Cek nafas,
dengan cara lihat naik turunnya dada, dengar suara nafas dan rasakan hembusan
nafas. Jika tidak ada nafas, kasih nafas buatan (CPR). Jika nafas masih ada,
pasang selang oksigen saja (jika ada).
d. Cek nadi di
leher, jika tidak berdenyut lakukan pijat jantung (bagi yang sudah terlatih).
e. Segera di
bawa ke RS terdekat
16
Kalau
strokenya hanya membuat kelumpuhan separo, tapi pasien masih sadar, segera di
bawa RS, untuk diberukan tindakan seperti:
a. Konsul ke
Dr. Specialist syaraf
b. Jika
diperlukan CT Scan
c. Rehabilitasi/fisioterapi
untuk memulihkan kelumpuhannya.
2. Pertolongan
pada penderita Stroke
Stroke
merupakan keadaan darurat medis. Bila anda atau siapa pun yang dekat dengan Anda
mulai terlihat mengalami gejala-gejala stroke, sebaiknya segera bawa ke rumah
sakit daripada menunggu serangan yang sebenarnya.
Sementara
menunggu dokter atau ambulans, lakukan pertolongan pertama untuk keadaan
darurat ini, dengan urutan sebagai berikut:
·
Jika orang itu sadar, tenangkan dia. Baringkan
dengan hati-hati, taruh bantal di bawah kepalanya dan selimuti.
·
Jika orang itu tidak sadar, periksalah
penafasannya. Bila masih bernafas, miringkanlah badannya dan biarkan kepalanya
di atas lantai. Selimuti dia. Tunggu datangnya dokter atau para medis untuk
melakukan tindakan penyelamatan lebih lanjut.
·
Jika pernafasannya berhenti (jika anda ahli) segera
berikan pernafasan bantuan dari mulut ke mulut (reusitasi). Prioritas utama
adalah mengusahakan penderita bernafas kembali. Ingat bahwa bila pernafasan
terhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak, dan bila sampai 4-6 menit
akan terjadi kematian.
·
Bila penderita sebelumnya terjatuh, periksa apakah
terjadi pendarahan hebat. Hentikan perdarahan dengan melakukan penekanan selama
5 menit di atas lukanya.
17
3. Cara
mendiagnosa Stroke
Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan
perjalan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu
menentukan lokasi kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan) untuk mengevaluasi kasus
stroke atau penyakit pembuluh untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit
pembuluh darah otak (Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Temography
(CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Cara kerja CT scan adalah dengan menggunakan
sinar-X. Sinar X adalah yang pertama digunakan untuk melihat otak hidup.
Walaupun beberapa detail kelihatan, sifat dasar otak secara khusus
menjadikannya bukan subjek yang bagus untuk sinar-X. CT scan ( computer
tomography) atau CAT scan mencakup pengambilan rentetan gambar sinar-X dari
berbagai sudut pandang, dan selanjutnya mengkombinasikannya menjadi potret tiga
dimensi di komputer. Gabar itu bisa ditampilkan dan dimanipulasikan di layar
komputer.
Adapun cara kerja MRI (magnetic resonance imaging)
adalah Anda menciptakan medan magnet kuat yang beredar di seluruh tubuh orang
itu dari kepala hingga ujung kaki. Ini menyebabkan perputaran atom-atom
hidrogen dalam tubuh orang itu menyejejerkan dengan bidang tersebut.
Selanjutnya, Anda mengirim sinyal radio pada frekuensi khusus yang menyebabkan
proton-proton hidrogen berputar ke arah yang berbeda. Ketika anda mematikan
sinyal radio, proton-protonitu akan kembali sejajar dengan medan magnet, dan
melepaskan energi ekstra yang mmereka terima dari sinyal radio. Energi itu
diterima oleh kumparan yang sama yang menghasilkan energi itu, yang kini
berfungsi seperti antena tiga dimensi. Karena jaringan yang berbeda memiliki
jumlah hidrogen yang relatif berbeda di dalamnya, jaringan itu memberi
kepadatan sinyal energi yang berbeda, yang disusun komputer dalam gambar tiga
dimensi yang mendetail. Gambar ini hampir sama detailnya dengan sebuah foto
anatomis.
CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah
untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding
dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.
Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan
pemeriksaan CT scan atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu
menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. 18
Kadang dilakukan angiografi, yaitu penentuan
susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau fluoroskopi.
Selain itu, dalam mendiagnosis stroke, dokter akan
menanyakan gejala-gejala yang dirasakan serta melakukan pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosa stroke. Selain itu diperlukan pemeriksaan tambahan
seperti:
·
Tes laboratorium darah untuk mendeteksi adanya
masalah lain yang menghambat proses pemulihan seperti penyakit ginjal, penyakit
hati, diabetes, infeksi atau dehidrasi.
·
EKG ( Elektrokardiogram) untuk mengetahui apakah
jantung masih bekerja dengan baik atau tidak
·
Rontgen dada
4. Pola
Penanganan Stroke
Jika
mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah
penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat
penghancur bekuan darah. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan
gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang
berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah
timbulnya stroke.
Antikoagulan
juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak
pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak, karena akan menambah
risiko terjadinya perdarahan ke dalam
otak.Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan
fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung
yang tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan infeksi paru-paru. Setelah
serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati(depresi), yang bisa
diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.
Sangat
penting untuk segera membawa penderita ke rumah sakit untuk segera mendapatkan
pertolongan. Banyak rumah sakit besar memberikan penanganan berupa obat-obatan
yang dapat memecah sumbatan pada pembuluh darah. Obat-obatan tersebut dapat
menghentikan gejala dengan cukup cepat. Penanganan sebaiknya diberikan dalam 60
menit pertama setelah serangan stroke
terjadi. Waktu ini disebut dengan golden
period.
19
Jika dalam kurun waktu itu penderita mendapat
pemeriksaan dan penanganan yang tepat, maka penderita akan terhindar dari kematian, komplikasi,
atau kecacatan.
Setelah
pemberian obat-obatan, perawatan difokuskan
pada rehbilitasi dan pencegahan terulangnya stroke.
Semua jenis
stroke memerlukan observasi yang cermat, terutama pada 24 jam pertama. Penanganan
lainnya dapat disesuaikan dengan penyebab terjadinya serangan stroke seperti
misalnya penanganan terhadap hipertensinya. Penanganan selanjutnya tergantung
dari berat ringannya akibat dari ringannya akibat dari serangan stroke
tersebut. Apabila ada kelumpuhan di bagian tubuh lain perlu diterapi khusus,
misalnya fisioterapi, terapi okupasi, serta terapi wicara.
·
Fisioterapi dapat membantu memulihkan kekeuatan
otot-otot serta mengerjakan cara bergerak yang aman dan nyaman dengan
keterbatasan gerak akibat kelemahan otot.
·
Terapi okupasi membantu penderita untuk dapat
makan, minum, dan berpakaian sendiri.
·
Terapi wicara membantu penderita untuk mengunyah,
berbicara maupun mengerti kembali kata-kata
5. Pengobatan
bagi Penderita Stroke
Bicarakan
denagan dokter, apa saja yang menjadi penyebab terjadi stroke, taati apa pun
yang menjadi pantangan yang harus dilakukan. Saran dokter biasanya menyangkut
masalah perubahan pola makan, olahraga, serta program untuk penanganan
psikologis pasien maupun keluarganya seperti berbagi rasa, terapi wisata, dan
sebagainya.
Selain
dengan menggunakan operasi, ada juga tumbuhan obat yang bisa mencegah penyakit
stroke. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah
penyakit jantung dan stroke mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan
sebagai antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit stroke
penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah.
20
Beberapa
jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah dan
mengatasi penyakit jantung dan stroke antara lain:
·
Daun Dewa (Gynura Segetum)
Efek farmologis : Sebagai
antikogulan, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan
membersihkan racun.
Bagian yang dipakai adalah daun
dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram
umbinya.
·
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Khasiat : menurunkan tekanan
darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Khasiat
tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis
2-3 buah yang matang.
·
Bawang Putih (Allium sativum)
Efek: Melancarkan sirkulasi
darah, antikogulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan kolesterol darah,
menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi, dan menambaah
sistem kekebalan.
·
Jamur Kuping Hitam (Auricularia auricula)
Khasiat/efek: Mencegah stroke dan
pendarahan otak, baik jantung dan pembuluh darah.
·
Terung Ungu (Solanium melongena L.)
Khasiat: Mencegah aterosklerosis (penyempitan
dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah meningkatnya kolesterol darah, dan
menurunkan tegangan saraf.
Namun yang
paling penting dari pengobatan terhadap oenyakit stroke ini adalah dengan tetap
mengikuti nasihat para pakar kesehatan agar hidup teratur dan seimbang. Teratur
baik waktu bekerja, istirahat, berolahraga, rekreasi, dan kegiatan lain sesuai
waktunya. Seimbang maksudnya baik waktu bekerja atau istirahat, mendapatkan
proporsinya masing-masing.
21
6. Mencegah
Berulangnya Serangan Stroke
Siapapun yang pernah mengalami stroke, berusahalah agar serangan itu tak terulang.
Tahukah anda, stroke berulang lebih dahsyat dibanding serangan sebelumnya.
Karena itu, cegahlah stroke sebelum terlambat.
Mengapa terjadi penyumbatan pembuluh darah ? Itu karena otak
membutuhkan banyak oksigen Otak sendiri
mengandalkan oksigen pada peredaran darah. Itulah sebabnya, jika suplai oksigen
terhenti akan terjadi radang fungsi otak. Apabila oksigen terhenti lama,
penderita bisa merasa pusing, pingsan, bahkan sampai lumpuh.
Stroke terjadi akibat tersumbatnya peredaran darah pada otak dengan
gejala spontan. Sumbatan itu terjadi akibat interupsi aliran darah otak secara
mendadak atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan kata lain, stroke terjadi bila
pembuluh darah yang mengangkut oksigen dan bahan makanan ke otak dan di dalam
otak tersumbat atau pecah.
Setelah serangan yang pertama, stroke terkadang bisa terjadi lagi
dengan kondisi yang lebih parah. Ini umumnya terjadi pada penderita yang kurang
kontrol diri, atau bisa jadi sudah merasa puas setelah mengalami penyembuhan
(pasca stroke yang pertama) sehingga tidak memeriksakan diri. Padahal, jika
stroke berulang, artinya terjadi perdarahan yang lebih luas di otak sehingga
kondisinya bisa lebih parah dari serangan utama.
Riset menunjukkan, diantara orang-orang yang pernah mengalami stroke,
sekitar 40% di antaranya akan mengalami stroke berulang dalam waktu lima tahun.
Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terulangnya serangan stroke? Yang
pertama, kata Prof. Jusuf, hindari faktor risiko. Jalani pola hidup dan pola
makan sehat, misalnya dengan berolahraga secara teratur dan hindari makanan
berkolesterol tinggi. Usahakan kadar kolesterol darah selalu dalam batas
normal. Satu hal lagi, jangan segan untuk kontrol ke dokter secara rutin.
22
7. Aneka Tips Menghindari Bahaya Stroke
Turunkan tekanan darah tinggi Anda, Tekanan
darah tinggi ibarat lampu merah, suatu peringatan yang jelas bahwa Anda
berisiko terkena stroke. Tekanan darah yang tinggi sangat kuat dianggap sebagai
penyebab stroke, sebab mengakselerasi
penyumbatan arteri dan dapat membuat salah satu pembuluh darah kecil di
otak meletus. Turunkan tekanan darah hingga ukuran normal ( di bawah 140/90).
Makan pisang setiap hari. Berdasarkan suatu
penelitian, memakan pisang satu buah cukup untuk membantu menyelamatkan diri
dari stroke. Alasannya: potasium. Potasium mencegah bertumbuhnya plaque pada
dinding arteri. Jika tidak suka pisang buah dan sayuran yang lain yang mengandung
mineral berharga antara lain: jeruk, jenis semangka, fig(ara), kentang dan
jenis talas.
Diet tinggi
beta karoten, vitamin yang terdapat di dalam wortel, membantu menurunkan risiko
terkena stroke. Beta karoten menyerang molekul oksigen perusak yang membantu
plak pelekat pada dinding arteri. Anda juga bisa mendapatkan manfaat beta
karoten pada sayuran atau buah-buahan bewarna orange seperti semangka dan labu.
Telan
aspirin. Aspirin merupakan pengencer darah yang membantu agar darah tidak
mengental dan membentuk gumpalan penyebab stroke. Pembuktian keunggulan aspirin
ini begitu kuat sehingga menjadi standar pencegahan bagi mereka yang berisiko
terkena stroke dan serangan jantung. Bbeberapa dokter memberikan resep dengan
dosis orang dewasa (325 miligram) per hari. Tapi kebanyakan ahli
merekomendasikan asupan sebutir baby aspirin 81 miligram per hari.
Berhenti
merokok. Kita sudah biasa mendengar tentang kaitan merokok dengan kanker
paru-paru, tetapi merokok juga mempercepat penyumbatan arteri karotis (carotid), pembuluh besar yang terdapat di kedua
sisi leher Anda. Membuang sampah ke dalam pembuluh-pembuluh penting itu,
membuat darah tidak sampai ke otak.
Olahraga
meski Cuma sedikit. Para pria yang aktif lebih sedikit kemungkinan terkena
stroke daripada pria yang program latihan tubuhnya mengangkut camilan ke meja
kerja. Pada salah satu studi, para peneliti di Inggris mengikuti selama 10
tahun 7.700 pria berusia 40 sampai 59 tahun. Ternyata pria yang gemar melakukan
aktivitas moderat (jalan kaki teratur atau aktivitas rekreasi lainnya)
23
menunjukkan
resiko terkena stroke berkurang 50%
daripada pria yang malas. Resiko pria aktif terkena stroke lebih sedikit
daripada pria ayang latihan tubuhnya adalah mengangkut aneka jenis makanan dari
kulkas ke depan TV.
Mengecek
leher Anda. Perokok atau bukan, Anda dapat menyelamatkan dengan melakukan cek
arteri karotid melalui stetoskop. Begitu pentingnya arteri-arteri ini hingga
para ahli mengatakan Anda harus mendesak dokter untuk melakukan cek itu.Bila
ada plak yang tebal yang menghambat aliran darahmaka dokter akan mendengar
suara bergemuruh. Penyumbatan pembuluh darahpada otak berkontribusi pada 75%
angka kematian akibat stroke.
Bila plak tersebut terlalu tebal, dokter
kemungkinan merekomendasikan operasi yang disebut caarotid endarterectomy yang
tujuannya mengikis timbunan lemak dari dalam arteri. Tindakan operasi ini
memotong risiko stroke hingga 65%.
Perhatikan detak jantung tak
teratur. Diperkirakan sekitar satu juta orang Amerika mengalami atrial
fibrillation. Ini adalah kondisi dimana jantung tidak berdenyut dan memompa
darah, jantung hanya bergetar. Akibatnya, darah mengumpul di bilik-bilik jantung
sehingga menimbulkan penggumpalan. Gumpalan darah ini kemudia dipompa secara
acak ke seluruh tubuh dan bisa mengendap di dinding artreri yang menuju otak.
Lima percobaan klinis menunjukkan, warfarin mengurangi resiko stroke sampai 80%
bagi mereka yang mengalami problem atrial
fibrillation ini. Selain warfarin,obat yang kini populer di Indonesia adalah Plavix.
24
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyakit Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak
yang ditandai dengan rusaknya jaringan otak . Ada 2 macam penyakit stroke,
yaitu kerusakan jaringan otak akibat penyumbatan / penyempitan ( infark ) dan
akibat perdarahan pembuluh darah otak ( bleeding ). Penyakit ini ditandai
dengan adanya gejala gejala menurunnya fungsi susunan saraf bisa dibagi 2 jenis
yaitu Stroke iskemik ( infark ) dan Stroke hemoragik.
Dengan cara pola hidup yang sehat dapat mencegah
penyakit stroke tersebut. Hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan
pencegahan terhadap penyakit stroke ini, daripada kita sudah terkena dampaknya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Adib,
Muhammad Cara Mudah Memahami dan Menghindari
Hipertensi Jantung dan Stroke ( Yogyakarta, Dian Loka 2009)
http://id.wikipedia.org
26
Ijin sedot ya
BalasHapusBungas langkarnya mimin
BalasHapusTerima kasih untuk informasinya, sungguh sangat bermanfaat sekali,
BalasHapusinfo untuk Obat Stroke, Obat Penyakit Stroke, Obat Stroke, Obat Alternatif penyakit Stroke
terimakasih gan , salam sukses
BalasHapus